Thursday, January 04, 2007

Khris


Date 4 Jan 2007 08.43
Sejujurnya desi besar di keluarga semi broken-home. Entah gimana diantara Umi ma Abi kudu ada aja perselisihan. Tentunya dong jiwa desi sejak kecil gak merasa nyaman. Untungnya desi lari ke hobbi baca, lalu sejak SMP mulai suka nulis.
Nah di SMP itu desi buka perpus pribadi, bahkan beroleh tempat di baledesa. Buku2 desi peroleh dari para PRT di kota2 besar berkat jasa para kondektur bus didekat domisili desi. Hasil sewaan buku2 itu yang desi gunakan untuk biaya2. Umi ibu rumahtangga biasa sambil ngewarung di rumah.
Abi tadinya petani lalu jadi pedagang keliling. Gak suudhan sih, tapi kayaknya Abi selingkuh deh. Makanya sering gak jujur.
Tentunya desi malu dong ceriterain ini ke mas n teman2. Tapi kan drama hidup desi ini bisa menimpa keluarga mana saja. Makanya kenapa juga desi nikah muda agar gak jadi korban sosial. Lalu dengan bekal pengetahuan desi berupaya jangan sampai anak2 keturunan nanti beroleh drama yang sama. Hiks, klo ingat semuanya desi sering nangis lho mas.....
Klo boleh desi berpesan ke mas. Jangan coba terlalu egois, mentang2 jadi lelaki yang punya naluri poligamis ya mas. Jaga jangan sampai adik manis di pic ini jadi korban pertama.

---pesan dari user ini / message from this user---

Date 4 jan 2007 07.01
Ohhh begitu toh ceritanya...............
bagus kalau gitu kamu masih muda tapi pola berpikir kamu udah jauh melampaui batas seusiamu, mungkin ini terjadi krn semasa kamu mulai dr SMP kamu sudah ditempa utk berusaha utk mandiri dan bekerja utk memenuhi kebutuhan kamu sendiri juga adik2 mu, kalau boleh tahu memang semasa kamu sekolah kok membiayai sekolah sendiri memang orang tua kamu kemana ? (sorry lho kalau pertanyaan sama mungkin menyinggung perasaan kamu).

Salam,
Khris.

No comments: