Thursday, May 25, 2006

yulda kurniawan



25 May 2006 22:05:24
yulda kurniawan
Pada umumnya kita harus berpikir kalau cinta menjadikan dasar dari kehidupan. Dari sisi manapun kita beranjak termasuk agama, pijakan itu tetap adanya. Tinggal lagi implementasi dalam kehidupan, kualitasnya memang relatif individuil. Dan pengalaman setiap pribadi tentunya berbeda beda. Makanya bahasan tentang cinta tak akan pernah habis2nya sepanjang sejarah umat manusia masih tergelar.

Seperti rezeki, cinta juga harus dijemput melalui pergaulan sesama.
rasionya gak mungkin aja cinta datang sendiri kecuali klo memang sudah waktunya jodoh datang. Begitupun setidaknya kita masih harus buka mata, buka mulut , buka lengan, buka kaki.
Secara mendasar cinta hanya butuh raga sebagai wadah untuk mewujudkan dimana cinta berada. Kualitas raga bahkan sering dinyatakan selaras eksponensial dengan kualitas cinta.
Tapi cinta gak ada hubungannya dengan iman apalagi materi. Kecuali cinta ketuhanan (devine) dan cinta keduniawian (materi).
Karena cinta yang kita bicarakan ini adalah cinta kedagingan (carnal). Ada kebutuhan yang lebih penting daripada cinta? Bisa jadi bergantung kepada kebutuhan spesifik disuatu masa. Tul gak?

Makasih juga lho yulda, semua masukan dari kamu sungguh satu tandingan buatku. Untuk menguji segala bentuk keilmuan yang mengendap disanubariku selama ini. Klo masih ada yang perlu dikemukakan ya silahkan saja. Kapan lagi kita saling isi kepala kita dengan konsumsi yang yakin dan hangat begini. Sambil saling belajar aja ya. Manatahu bakal bermanfaat juga disuatu ketika yang lainnya. Wassalam, desi bisa nulis gini dengan kenangan akan cantik manis lucu imutnya Gabby, keponakanku yang baru lahir.
---pesan dari user ini / message from this user---

Jadi kamu setuju ! Tapi penjelasan kamu juga masuk akal. Saya mengerti kalau bener cinta itu datangnya dari yg diatas ( Allah SWT ), maka kita harus menyerahkan hidup dan mati sepenuhnya kepada-Nya, pula serta kalau cinta datangnya dari Allah maka serahkan pula cinta kita kepada-Nya.
Tapi bukan berarti kita hanya menunggu datangnya cinta, justru kita harus mencarinya keluar sana dgn sekuat tenaga yg kita punya asalkan didasari oleh niat dan hati yg jernih.
Dan mungkin memang benar bahwa :

\\\" Hidup dapat dikatakan sempurna kalau sudah ada keseimbangan antara CINTA, MATERI dan IMAN \\\".

Jadi nggak melulu harus cinta yg kita kejar mati-matian dalam hidup ini, ada hal yg lebih penting daripada cinta.
Benar kan ?

Thanks yah, itu merupakan masukan yg baik utk saya. Nah, sekarang saya mau membuka semua hal yg sebenarnya saya alami sampai-2 harus meminta seorang Desi utk menjadi \\\'suplier solution\\\' buat saya.(Andai saja melalui telp. mungkin akan lebih nyaman Des, tapi nggak apa-2 deh)
Dah siap kan ? hihihi.....kayak mo bertanding aja !

No comments: